Senin, 02 Juli 2012

Catatan kecil, Penjuangan Hidup


Menulis, menulis  adalah sebuah keahlian. Tapi kadang, seorang buta aksarapun bisa menulis ketika banyak kata yang tertera dihatinya, banyak rasa dalam perasaannya ataupun banyak kisah dalam hidupnya. Dan kadang seorang penulispun akan melempar penanya saat ia memegangnya di atas kertas jika hatinya kosong, perasaannya hampa ataupun hidupnya kacau. Perasaanlah yang menentukan indahnya kata, perasaanlah yang mengisyaratkan dalamnya makna. Sedang perasaan kadang kala mengikuti suasana.
Saat ini aku hanya mencoba menjinakkan pena, menorehkan isi hati lewat tinta. Perasaan indahnya kesedihan dalam suasana, perasaan  haru yang menjadai inspirasiku. Saat aku mulai merenungkan hidupku, setelah  ku dapat makna ketegaran saat ku pahami karya yang luar biasa. Karaya yang terilhami kisah nyata. Tentang tegarnya seorang remaja untuk selalu berjuang dalam hidupnya. Menutupi sakitnya dengan senyuman, mencoba menikmati cintanya saat senja dan menebarkan kasih sayang lewat pengorbanan. Seorang remaja yang tak kenal putus asa. Dan selalu tulus bertahan dalam kepastian derita. Seorang remaja yang ingin  seperti bintang sirius, yang selalu bersinar paling terang seburuk apapun cuaca diatas sana. Ia adalah ‘keke’ dalam film ‘surat kecil untuk tuhan’. Film ini memberiku banyak ilham tentang hidup, yang mungkin hanya sedikit yang bisa kusebutkan. Tokoh nyata yang memberikanku arti tegar dan perjuangan.
Sungguh benar tuhan tak akan memberikan cobaan kecuali pada mereka yang memang sanggup menanggungnya. Betapa lemahnya aku selama ini yang selalu menganggap hidupku ini sengsara. Padahal cobaan derita yang ku tanggung tak sedikitpun sebanding dengan cobaan yang lebih besar pada mereka di luar sana. Dan tentu juga tak sebanding dengan karunia yang diberikannya padaku. Aku yang selalu mengeluh padahal hidupku berjalan normal, tubuhku utuh, jiwa dan ragaku sehat, agamaku islam, keluargaku dalam satu atap kasih, aku mempunyai saudara dan teman yang baik dan aku hidup. Walau mungkin memang semua tak sesempurna yang lain, tak seperti yang ku impikan. Namun aku harus tetap selalu bersyukur, tetap tersenyum dan tetap berjuang tanpa putus asa. Karna di luar sana masih banyak yang tak seberuntung aku.
Aku selalu ingin menjadi orang yang baik dan yang terbaik. Tapi kenapa aku harus takut pada cobaan, pada penderitaan yang harus di jalani oleh yang terbaik ?. Kenapa takut duri jika ingin memetik mawar ? kenapa tak ingin menjadi kepompong jika ingin menjadi kupu-kupu ?. bukankah takkan da pelangi tanpa sedikit gerimis ? bukankah tangisan penderitaan adalah batu loncatan untuk sebuah senyuman kebahagiaan?. Dalam hidup ini, penderitaan, kebahagiaan dan keberhasilan adalah perjuangan.