Senin, 31 Maret 2014

INDUKTIF

 Paragraf induktif adalah paragraf yang berpola dari khusus ke umum, artinya paragraf yang diawali dengan beberapa kalimat penjelas kemudian ditarik kesimpulan yang berupa umum. Sehingga kalimat utamanya terdapat di akhir paragraf.

Materi mengenai jenis paragraf yang satu ini mungkin sering kita temui dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, baik SD, SMP, maupun SMA. Terkadang kita lupa mengenai apa itu paragraf induktif? Nah, bagi Anda yang telah lupa atau baru ingin belajar, berikut ini kami berikan contohnya.

Pengertian & Contoh Paragraf Induktif Lengkap

Contoh Paragraf Induktif 1
Penyair akan membuat sebuah puisi dengan cara menuangkan imajinasinya, barulah tercermin sebuah puisi. Pengarang novel merangkai ceritanya dengan pengembangan imajinasi. Demikian juga seniman akan menggoreskan lukisan didahului dengan imajinasinya ke arah yang sebenarnya. Memang benar imajinasi diperlukan dalam menciptakan suatu karya.

Generalisasi

Paragraf generalisasi adalah paragraf yang isinya berupa menarik kesimpulan terhadap data yang sesuai dengan fakta atau kejadian yang sebenarnya.
Paragraf generalisasi ini merupakan salah satu dari paragraf induktif dimana paragraf induktif ini disusun mengikuti pola induktif.Paragraf ini disusun dengan cara menguraikan beberapa kalimat penjelas yang berupa fakta,bukti, contoh, atau ilustrasi sebagai data empiris yang bersifat khusus pada awal paragraf dan diakhiri dengan kalimat utama sebagai kesimpulan yang bersifat khusus. Paragraf generalisasi ini disusun dengan cara menyajikan beberapa kalimat penjelas sebagai alasan bersifat khusus untuk diambil sebuah kesimpulan bersifat umum pada akhir paragraf sebagai kalimat utama.

Contoh Paragraf Generalisasi adalah sebagai berikut :

"Tuntutan dengan IPK 3.25 adalah suatu momok terbesar bagi mahasiswa sekarang. Tekanan yang didalam maupun yang diluar cukup besar untuk mahasiswa sekarang. Dengan SKS yang cukup banyak agaknya sungguh menyulitkan bagi mahasiswa. Tugas yang begitu banyak dan praktikum yang selalu reguler setiap minggu juga menyulitkan bagi mahasiswa untuk membagi waktu. oleh karena itu, dituntut bagi mahasiswa sekarang untuk belajar dan mencari wawasan yang cukup luas diluar sana agar sesudah lulus atau wisuda nanti bisa bekerja yang mahasiswa sekarang inginkan."

Analogi

Paragraf Analogi adalah penalaran dengan cara membandingkan dua hal yang banyak menandung persamaan. Dengan kesamaan tersebut dapatlah ditarik kesimpulannya. Paragraf analogi ini merupakan bagian paragraf induktif.

Contoh Paragraf Analogi adalah sebagai berikut :

"Untuk selalu menjadi yang lebih baik adalah dengan usaha dan banyak belajar dari orang yang berpengalaman dibidangnya. Tidak mudah seperti membalikkan telapak tangan untuk meraih kesuksesan. Perlu usaha yang gigih seperti halnya mengayuh sepeda untuk menuju suatu tujuan, jadi usaha dulu sebelum meraih kesuksesan. Dan ini harus dituangkan dalam pikiran mahasiswa sekarang untuk meraih kesuksesan."


Paragraf Sebab Akibat adalah paragraf yang pernyataan menjadi sebab didahulukan kemudian diikuti akibat yang ditimbulkannya. Paragraf sebab akibat ini dikembangakn dengan proses berfikir kausatif. Proses berfikir ini menyatakan bahwa suatu sebab akan emnimbulkan akibat. Sebab menjadi ide pokok dan akibat menjadi ide penjelas. Hubungan sebab akibat ini dapat dibagi menjadi beberapa macam, yaitu: satu sebab menimbulkan satu akibat, satu sebab menimbulkan banyak akibat, serta sebab akibat berantai.

Contoh Paragraf Sebab Akibat adalah sebagai berikut :

"Sungguh banyak problematika dalam masa-masa perkuliahan saat ini. Ada saja segelintir mahasiswa yang mengulang mata kuliahnya dikarenakan banyaknya absen pada mata kuliah tersebut. Yang membuat mereka (mahasiswa) jarangnya masuk kuliah adalah kebanyakan ajakan teman yang membuat mereka untuk tidak masuk kuliah. Oleh sebab itu, bagi mahasiswa sekarang jangan mudah terhasut atau terbuai dengan ajak-ajakan negatif dari teman anda untuk tidak masuk kuliah, karena akan merugikan anda sendiri dan orang tua yang menanggungnya."

Hubungan Kausal

Hubungan sebab akibat / hubungan kausal ialah hubungan keterkaitan atau ketergantungan dari dua realitas, konsep, gagaasan, ide, atau permsalahan. Suatu kegiatan tidak dapat mengalami suatu akibat tanpa disertai sebab, atau sebaliknya suatu kegiatan tidak dapat menunjukkan suatu sebab bila belum mengalami akibat.

Contoh hubungan kausal  :

Kuberikan sedikit uang disakuku untuk membeli obat, ia menatap wajahku.. Menitikkan air mata lagi.. Ia menangis karena senang mendapatkan uang untuk membeli obat dan makanan untuk adik dan ibunya dirumah.

Beberapa hari kemudian, aku bertemu dengan anak itu bersama ibunya di pasar. Mereka menghampiriku,, memberiku sedikit makanan kecil sebagai ungkapan terima kasih padaku karena telah membantu anak itu beberapa hari yang lalu.

Pengertian lain :

Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat yang dharuri dan pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.

Hipotesis dan Teori

Orang sering bingung membedakan antara teori dan hipotesis atau tidak cukup mengerti syarat-syarat apa saja yang harus ada pada suatu konsep sehingga dapat digolongkan sebagai teori atau hipotesis. Penting untuk memahami apa arti teori dan hipotesis, bagaimana keduanya berbeda dan bagaimana keduanya digunakan dalam penelitian. 

Sebuah teori adalah prinsip mapan yang telah dikembangkan untuk menjelaskan beberapa aspek dari suatu pengetahuan. Sebuah teori muncul dari pengamatan dan pengujian berulang dengan menggabungkan fakta, hukum, prediksi, dan hipotesis yang diterima secara luas. 

Suatu hipotesis sifatnya spesifik dan prediktif, membahas tentang apa yang Anda harapkan akan terjadi dalam penelitian Anda. Sebagai contoh, sebuah penelitian untuk melihat hubungan antara kebiasaan belajar dan kecemasan mungkin memiliki hipotesis yang menyatakan, "Kami memperkirakan bahwa siswa dengan kebiasaan belajar yang lebih baik tidak mengalami banyak kecemasan." Jika sebuah studi membahas tentang eksplorasi alam, hipotesisnya harus selalu menjelaskan apa yang diharapkan terjadi selama eksperimen atau penelitian. 

Kedua istilah (teori dan hipotesis) kadang-kadang digunakan secara bergantian, namun perbedaan penting di antara keduanya meliputi: 

  • Suatu teori memprediksi peristiwa secara umum, sedangkan hipotesis membuat prediksi spesifik tentang bagian tertentu suatu keadaan. 
  • Suatu teori telah diuji secara luas dan diterima secara umum, sedangkan hipotesis adalah dugaan spekulatif yang belum diuji. 

Sumber :
http://www.blogteori.com/2013/11/perbedaan-antara-teori-dan-hipotesis.html?m=1

http://andriksupriadi.wordpress.com/2010/04/03/hubungan-kausal/

http://anandautama04.blogspot.com/2013/06/contoh-paragraf-generalisasianalogi-dan.html?m=1

http://rohmatullahh.blogspot.com/2013/09/pengertian-contoh-paragraf-induktif.html?m=1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar